Minggu, 02 Februari 2014

Sebuah Cerita Pena 1

sekarang ini tanggal 02 Februari 2014 pukul 20. 30 wib aku di kukuhkan menjadi pengurus Satgas Pemuda Anti Narkoba, namu menariknya setelah itu aku mengobrol dengan teman-temanku di warung kopi depan TVRI Provinsi Kalteng jalan Yos Sudarso, aku banyak mendapat pembicaraan mengenai ku yang tidak mengenakan tapi bagi mereka itu sangat  mengenakan seakan mereka menjadi diriku dan tahu apa yang ada di kepalaku dan seluruh hidupku, aku mengerti aku ini hanya seorang makhluk hidup ciptaan Tuhan yang tidak luput dari kesalahan, bagi mereka itu menyadarkan dan mengingatkan tapi bagiku itu justru menjatuhkanku, sungguh terbalik 180 derajat pemikiran kita, dan ini di lakukan oleh teman-temanku sendiri.
Apakah aku harus mendengar kata-kata itu, walaupun kalimat kutipan dari seorang Ketuaku pemimpin itu adalah pelayan bagi bawahannya dan mendengarkan setiap perkataannya. tapi masalahnya tempatnya itu apakah bisa di jadikan sebagai wadah untuk memberikan arahan. saya tidak masalah kalau kawan-kawan menganggapku seperti apa itu terserah kawan-kawan bagiku hidupku hidupku dan hidupmu ya hidupmu jadi jangan samakan, dan aku mulai saat ini dan detik ini tidak akan membahasa mengenai kalian apapun masalah kalian dan ku anggap inilah saatnya saya berproses menuju kedepannya.

kita berpikir kedepan bukan kebelakang, dan aku bukan kalian dan kalian bukan aku jadi hargailah itu, jadi jangan jelekan dan hinakan diriku didepan orang banyak, kalau itu bisa menghibur kalian ya tak mengapa bagiku. dan untuk orang yang ku bina dan didik tetaplah semangat, saatnya kamu maju ke depan dan ini menjadi proses terakhir bagiku, dan bisa jadi ini merupakan batas waktu yang di berikan Tuhan untukku.

Dan masih banyak orang yang bergandengan tangan dengan diriku ini tanpa kalian, karena kalau sudah tidak sepemikiran alangkah baiknya kita masing-masing menjalankan prinsip dan pemikiran sendiri. Hidup ini hanya sekali jadi kalaupun kesalahanku banyak sekali dengan kalian ku Mohon Maaf yang sebesar-besarnya karena itu apakah di sengaja atau tidak di sengaja.

Garis perjuangan kita tetap sama yaitu memprjuangkan nasib rakyat banyak untuk kesejahteraan dan kemakmuran mereka dengan ideologi yang kita pelajari dan pahami selama ini, tapi praktek untuk kemasyrakatnya yang berbeda.

Terima kasih untuk kawan-kawan semua atas dukungan moril dan materilnya, motivasinya, dan berbagi ilmunya denganku selama ini, mungkin kalau di hitung dengan uang pasti tidak terbayarkan tapi semoga saja tuhan yang membalasnya.

salam dari kawanmu Hatminudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar